Eksotisme Papua yang Tergores dalam Sapuan Lukisan Kulit Kayu

Published by Amaliadini.post on  | 3 comments

Papua sebagai salah satu propinsi yang paling eksotis di indonesia yang juga diakui oleh dunia memiliki hasil kerajinan khas yang indah dan tidak lazim terdapat di wilayah lain, lukisan kulit kayu. Kerajinan tersebut ialah satu cenderamata yang sering dicari para pelancong yang berkunjung ke Kabupaten Jayapura.

Hal ini di karenakan lukisan bermotif budaya setempat yang tertuang di atas selembaran kulit kayu sejenis pohon bergetah (ficus), yang warga setempat menyebutnya pohon ‘Khobouw’ ini, memang unik dan bernilai estetika tinggi
Untuk mendapati lukisan kulit kayu ini, dapat dibeli di Kampung Asei Besar, yg terletak di Kab Jayapura, Papua. Kampung Asei Besar, yg terletak di suatu pulau dengan jumlah masyarakat kurang lebih 75 kepala keluarga, mulai dari yang tua hingga yang masih anak kecil sekalipun mempunyai kebiasaan melukis di atas kulit kayu yg kuat.
“Tradisi melukis di atas kulit kayu sudah dimulai sejak thn 1600-an. Adat ini sempat punah bersama perkembangan era. Kulit kayu ini yaitu kelengkapan hidup yang merupakan busana yg dalam bahasa kami dinamakan malo. Akibat busana berubah ke bahan dasar kain & tekstil yang lain, sehingga lukisan di atas kulit kayu ini pun mulai ditinggalkan,” kata salah satu pelukis lukisan kulit kayu dari Kampung Asei Besar bernama Corry Ohee.
Dimasa lampau kerajinan yg dibuat dari pohon Khombow yg cuma hidup di dalam hutan belantara papua ini hanyalah difungsikan utk menciptakan baju. Seiring berjalannya waktu, kulit pohon yg batangnya berbuku-buku ini difungsikan jadi berbagai kerajinan, dan yang paling menonjol ialah kerajinan lukisan kulit kayu. Type kayu yg dimanfaatkan tidaklah bisa di gantikan dengan tipe kayu yg lain, haruslah kayu Khombouw, lantaran kayu ini seperti karet, mampu melar diwaktu ditarik.

Tetapi kepada 1975, kata Corry, antropolog ori Papua Arnold Ap & Danielo Constantino Ayamiseba menggerakkan kembali etika mengukir atau melukis kulit kayu, ukiran asli dari Suku Asei. Sampai dikala ini adat itu tetap dilanjutkan. Bahkan, lukisan kayu dikenalkan ke manca negeri seperti di jumlahnya negeri di Eropa. Harga yang ditawarkan memilik rentang yang bervariasi dari Rp 50 ribu sampai jutaan rupiah tergantung ukuran & motif lukisannya.

Filed in :
About the Author

Saya adalah admin blog ini jika ingin mengcopy artikel mohon cantumkan link.

3 komentar:

    If you would like to receive our RSS updates via email, simply enter your email address below click subscribe.

Bagaimana dengan produk-produk perusahaan kami?

MENGENAI SAYA

Foto saya
Batang, Batang/Jateng, Indonesia

JUMLAH PENGUNJUNG

© 2013 Woodcraft. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top