Kancah Internasional |
Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya dengan
berbagai jenis kayu. Salah satunya adalah kayu jati. Karakteristik dari kayu jati yang paling
dikenal orang adalah karena keawetannya dan daya tahannya terhadap perubahan
cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain. Selain itu pula karakter serat dan
warnanya memiliki ciri khas tersendiri.
Oleh karena, itulah harga kayu jati lebih mahal. Pohon Jati dikenal dunia dengan nama teak (bhs Inggris). Nama ini datang dari kata thekku didalam bhs malayalam, bahasa di negara bagian Kerala yang ada di India Selatan. Nama ilmiah jati yaitu Tectona Grandis L.F. Pohon Jati bisa tumbuh di tempat dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun serta suhu 27 – 36 °c baik di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Area yang sangat baik untuk perkembangan jati yaitu tanah dengan ph 4. 5 – 7 serta tidak dibanjiri dengan air. Jati mempunyai daun berupa elips yang lebar serta bisa meraih 30 – 60 cm waktu dewasa.
Mengutip
dari Antara, bahwa berbagai mebel berbahan baku kayu jati dari perajin di
Indonesia sangat diminati pasar internasional karena memiliki keunikan dan seni
yang klasik. Menurut Fatmi Woro, Direktur Mutigo Indonesia, bahwa peminat
mebel jati berasal dari pasar Belgia, Eropa, Kamerun, Italia, Jepang dan
lainnya. Ia menjelaskan, berbagai jenis mebel jati, mebel minimalis, mebel
ukir yang memiliki mempunyai kualitas yang sangat baik dari segi desain yang
menawan karena kombinasi yang tepat dan juga kualitas konstruksi yang kokoh dan
kuat karena pilihan kayu jati berkualitas tinggi.
Memasuki
pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ini kemungkinan permintaan mebel jati
ini mencapai dua kontainer per bulan dan diperkirakan akan terus mengalami
peningkatan. Namun demikian produksi mebel perajin sebagian belum mampu
memenuhi permintaan pasar internasional dan nasional yang sangat tinggi
tersebut, sehingga diperlukan kerjasama yang baik antar pihak-pihak terkait.
Dalam keterkaitan dengan produk kayu jati maka saat ini masih sangat kurang,
karena sebagian besar pengerjaan produk berbahan kayu jati itu mempunyai target
untuk menghasilkan seni ukir yang berkualitas prima sehingga produksi manual
ini membutuhkan waktu yang lama.
Namun demikian
tentu saja tidak ada yang salah dengan pengerjaan yang dilakukan secara
tradisional ini karena justru hal ini yang membuat mebel jati Indonesia dikenal
di pasar internasional, dan jika pengelolaan mebel ini dengan mesin tentu
hasilnya akan umum saja tanpa ada nilai seni yang tinggi didalamnya. Kita tahu
bahwa keunggulan mebel jati sehingga menjadi brand yang dikenal itu terletak
pada keunggulan disegala sisi detail interiornya. Maka tidak heran jika mebel
ini terlihat lebih menawan dan istimewa dari segi desainnya dan lebih terasa
nyaman dan kokoh dari segi konstruksinya.
Jika peluang
bisnis ini bisa dimanfaatkan perajin dengan sebaik-baiknya dengan meningkatkan
kualitas dan produktivitas, agar mebel jati menjadi sumber mata pencarian utama
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan perputaran ekonomi nasional.
0 komentar: